Tuesday, 31 July 2012

Mengapa Burung Beo Pandai Menirukan Ucapan Manusia

Pernahkan kamu merasa penasaran, kenapa burung beo dapat menirukan ucapan manusia dengan baik? Nah, mau tahu, burung Beo dapat berbicara layaknya manusia karena burung beo menggunakan lidah nya agar dapat menghasilkan suara seperti huruf‑huruf vokal sebagaimana halnya kita, manusia.

Pada manusia, bunyi dihasilkan dari larynx (pangkal tenggorokan) dan dapat diubah‑ubah sesuai pergerakan lidah dalam mulut. Hal seperti inilah yang menolong kita mengucapkan huruf vokal dan huruf konsonan meski huruf itu rumit.
Hingga kini, tak sedikit peneliti beranggapan, burung Beo sama seperti halnya bangsa burung lain, menghasilkan dan mengubah‑ubah suaranya dengan menggunakan larynx dan syrinx tanpa menggunakan lidahnya sama sekali. Ternyata, burung Beo menggerakkan lidahnya ke depan dan ke belakang ketika berbicara.
Hal ini yang kemudian menggelitik Gabriel Beckers dan rekan‑rekannya yang berasal dari Universitas Leiden, Belanda, tertarik untuk mengamati apakah pergerakan ini memang berperan pada burung Beo yang pintar meniru ucapan manusia.
Para peneliti mencoba melakukan riset pada sejumlah burung Beo. Syrinx burung‑burung kemudian diganti sebuah speaker elektronik yang sangat kecil. Ketika amplifier memperdengarkan suara, sebuah pengait menggerakkan lidah burung itu.

Para peneliti menemukan, pergerakan lidah kurang dari satu milimeter saja akan menimbulkan perbedaan besar terkait kualitas suara vokal burung Beo yang dikeluarkan.
Terus seberapa besar perbedaannyaya? Perbedaan itu, kata Beckers, lebih besar ketimbang perbedaan antara huruf 'a' dan 'o' yang diucapkan manusia.
Jadi, menurut Beckers, kemampuan burung Beo memainkan lidahnya mengucapkan huruf‑huruf vokal mungkin didorong bakat burung menjadi peniru.


Uniknya desa rambut panjang di china

Mayoritas wanita memanjangkan rambutnya untuk tampil lebih feminin. Tapi, di beberapa daerah di dunia, rambut masih dianggap sebagai bagian tubuh yang sakral terkait adat tertentu.

Di Cina, misalnya. Wanita dari kelompok etnis minoritas dari Desa Huangluo Yao masih memengang teguh adat leluhur yang hanya memperbolehkan mereka memotong rambut saat usia 16 tahun, yakni sebelum mereka mulai mencari pasangan hidup.

Karena mereka hanya memotong rambut satu kali dalam hidup mereka, rata-rata memiliki rambut dengan panjang mencapai 5,5 meter. Bahkan, seperti dilansir Daily Mail, yang terpanjang tercatat mencapai 6,8 meter. Hal ini membuat Desa Huangluo Yao sebagai desa dengan rambut terpanjang pertama yang dicatatkan oleh Guinness World Record.

Rambut wanita Yao dianggap sangat sakral, dan hanya suami, serta
anak-anak mereka yang bisa melihat sanggul rambut mereka. Jika seorang pria tidak sengaja melihat wanita Yao tanpa scarf menutupi rambutnya, dia akan dipaksa untuk tinggal bersama keluarga wanita tersebut selama tiga tahun sebagai menantu.

Desa Huangluo Yao dikenal sebagai `long hair village` atau `desa rambut panjang`. Masyarakat etnis Huangluo Yao percaya bahwa rambut panjang wanita memberikan umur yang panjang, kekayaan, dan keberuntungan. Semakin panjang rambut, semakin beruntung mereka.

Tak hanya itu, menurut tradisi, rambut mereka hanya boleh diurai di hadapan keluarga terdekat. Tapi, sejak tahun 1987, wanita Yao mulai meninggalkan tradisi-tradisi tersebut.

Mungkin wanita selain etnis minoritas Cina, akan sangat kesulitan dalam menata rambutnya. Tapi, wanita Yao membuat penataan yang terlihat mudah karena mereka hanya membuat konde dan menutupinya dengan scarf.

Jika ingin mengintip seberapa panjang rambut wanita Yao, Anda bisa datang ke Sungai Jinjiang saat bulan-bulan musim panas dan gugur karena mereka biasanya akan mencuci rambut mereka di sungai tersebut.




 


Ubur-Ubur Terbesar Di Dunia

Para peneliti Jepang saat ini sibuk memonitor akitivitas ubur-ubur raksasa di perairan cina dan mereka memperingati akan adanya invasi makhluk ini ke perairan Jepang dalam waktu dekat yang berpotensi katastropik. Kejadian yang sama juga pernah terjadi pada tahun 2005.

Para peneliti kelautan Jepang menangkap sinyal mengkhawatirkan mengenai adanya peningkatan jumlah ubur-ubur Nomura - ubur-ubur raksasa yang dapat bertumbuh hingga berdiameter 2 meter dan berat 220 kg. Para peneliti mengatakan bahwa arus air laut dapat membawa monster-monster itu memasuki perairan Jepang. Invasi besar-besaran ini dipastikan akan menghancurkan industri perikanan Jepang karena ubur-ubur itu melepaskan racun yang membunuh ikan tangkapan.



Survei ini dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Shinichi Ue, seorang profesor biologi kelautan di Universitas Hiroshima yang juga mengepalai komite peneliti pemerintah yang bertugas untuk mengembangkan teknologi untuk memprediksi dan mengendalikan pertumbuhan ubur-ubur. Prof Ue telah meneliti populasi ubur-ubur di Laut Kuning dan Laut cina selatan sejak tahun 2006.



Ubur-ubur Nomura umumnya berkembang di perairan Cina pada musim semi dan mereka mereka bertumbuh dewasa ketika arus air laut membawa mereka ke utara secara perlahan-lahan. Pada Juli 2009, ketika kawanan pertama mencapai selat Tsushima (utara pulau Kyushu), kebanyakan ubur-ubur ini telah mencapai ukuran seorang pesumo. Dengan ukuran seperti ini, hanya butuh 5 hingga 10 kawanan ubur-ubur untuk menghancurkan industri perikanan.



Sebelumnya, pada tahun 2005, industri perikanan Jepang melaporkan 100.000 kasus kerusakan yang diakibatkan oleh ubur-ubur ini. Pada puncak invasi di tahun itu diperkirakan setiap hari sekitar 300 juta hingga 500 juta ekor ubur-ubur melewati selat Tsushima menuju laut Jepang.

Model Rambut Paling Aneh

Photo Pernikahan Paling Aneh Dan Unik Di Dunia